Jika aku dapat berbicara pada manusia-manusia tengik yang tak tau aturan pasti akan ku maki-maki mereka. Memangnya siapa aku ini, aku banyak menguntungkan mereka sedangkan mereka tidak peduli padaku. Seenaknya saja menyeburkan plastik, daun, dan barang-barang lain ke aliranku bahkan bangkai pun mereka berikan padaku yang membuatku semakin dangkal dan membusuk. Sungguh kalian memang tak beradab. Tak sadarkah kalian bahwa di dalam diriku juga hidup makhluk-makhluk Allah yang dapat kalian makan?
Jika kalian bicara ketika memancing di atasku “ sekarang udah gak ada ikan”. Ya itu juga salah kalian sendiri. Mengotori aku dengan zat-zat kimia berbahaya yang membuat mereka mati keracunan. Kalian telah merusak habitatnya. Jika kalian teriak-teriak “banjir-banjir” atau memukul-mukul kentongan tanda air tak lagi bersahabat denganmu dan di media massa berita semacam dimuat, aku tak akan minta maaf karena aku bukan manusia yang bisa berbicara dan menyebarkan janji-janji kosong. Jika kalian ingin tahu, itulah marahku dan teman-temanku yang senasib denganku, karena aku hanya bisa bertindak atas kehendak Tuhan bukan melolong-lolong sepeti anjing. Ini semua salah kalian sendiri, jelas tempat sampah sudah disediakan kenapa kalian memberikan kepadaku? Sudah tahu pula membuang sampah pada tempatnya akan memberikan keuntungan bagi kalian, kenapa masih saja bersikap masa bodoh. Silakan kalian berteriak-teriak dan meminta bantuan pada sesamamu saja. Aku tak peduli karena aku seperti ini karena kalian, kotor, kumuh, bau dan aku tak lagi sejernih dulu.
oleh : Nurul Hidayati
0 Komentar
Silakan berkomentar, komentar yang tidak sesuai dengan postingan akan di hapus.