Seiring dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun kita dapat melihat perkembangan IT yang sangat pesat. Ternyata tidak hanya teknologi saja yang telah berubah melalui revolusi ilmu pengetahuan, alam pun juga terjerat pula dengan kata modernisasi. Berbeda dengan teknologi yang semakin hari semakin maju dan memberikan pengaruh baik bagi kehidupan manusia, alam bukan mengalami kemajuan malah mengalami kemunduran dan semakin hari semakin berkurang. Percaya atau tidak namun itulah yang terjadi. Mungkin lebih pantas disebut bahwa alam telah terpengaruhi perkembangan teknologi.
Bayangkan saja atau jika tidak mau membayangkan renungkan bagaimana benda yang kita hadapi ini telah mengalami perubahan dan berevolusi secara cepat hingga sekarang kita menemukannya dengan keadaan yang begitu modern dari apa ketika benda ini keluar. Ya komputer atau laptop. Atau benda lain yang kini telah mengalami kemajuan pesat dengan fitur-fitur nya. Seperti yang disebut diatas bahwa alam bukan mengalami kemajuan tapi mengalami kemunduran. Seiring dengan perkembangan IPTEK ternyata berbanding terbalik dengan apa yang terjadi dengan alam. Dengan kemajuan yang terjadi dalam IPTEK ternyata alam malah menjadi sasaran empuk bagi manusia yang seharusnya memeliharanya. Alam adalah sasaran empuk untuk dieksploitasi secara besar-besaran bahkan malah menjadikannya sebagai penanggung akibat terbesar dari perkembangan IPTEK.
Memang dalam kehidupan tanpa kita sadari kita hidup berdampingan dengan alam. Alam kita manfaatkan guna memuhi kebutuhan kita dan memang Sang Khaliq menciptakan bumi dan segala apa yang terkandung didalamnya, dipermukaannya dan di langit untuk kepentingan manusia. Namun dengan seperti itu manusia tidak menyadari bahwa alam juga perlu diperhatikan dan dipelihara, tidak hanya diambil manfaatnya secara terus menerus. Bayangkan saja apabila alam setiap hari dieksploitasi tanpa dipelihara, apa yang akan terjadi mungkin hanya sebuah perkiraan dan bahkan menjadi nyata. Misalnya apa yang telah terjadi di Ibu Kota negara kita, setiap tahun permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan lebih dari 50 cm per tahun yang disebabkan penggunaan air tanah yang berlebihan, pembangunan gedung-gedung bertingkat yang tanpa memperhatikan lingkungan, maka bila diperhitungkan dalam jangka waktu 50 tahun lagi maka Jakarta akan tenggelam, dan bukan hanya jakarta saja bahkan seluruh Pulau Jawa akan tenggelam. Apa kita mau pulau ini akan menjadi salah satu daerah yang menggunakan teknologi seperti yang diterapkan di negeri Belanda? Negara yang memiliki dataran lebih rendah daripada lautnya. Itu semua tergantung pada kita sebagai penerus yang seharusnya memperhatikan kondisi alam sekarang ini.
Kini siang ataupun malam kita rasa berbeda jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu. Siang semakin panas dan malam yang dulu agak dingin kini terkadang kalau malam tiba rasa gerah selalu mengikuti sepanjang malam. Salah kita atau siapa yang menyebabkan ini semua terjadi, atau kita malah ikut menyumbang sedikit demi sedikit polusi udara. Yah semoga saja kita bisa mengimbangi antara memberikan pengertian terhadap alam dan emisi gas yang keluar dari kendaraan kita. Atau kalau bisa mengurangi emisi gas dari kendaraan kita dengan meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi.
Gambaran di atas hanya sedikit gambaran mengenai eksploitasi alam yang berlebihan. Hal-hal lain juga terjadi di daerah-daerah. Kadang dengan alasan demi kemajuan pembangunan, alam terkalahkan. Mudah saja kita dapat menemukan permasalahan seperti itu. Contohnya adalah penebangan pohon besar di sepanjang jalan yang akan diperlebar demi kelancaran transportasi. Pohon-pohon besar sebelumnya menjadi peneduh bagi pengguna jalan tersebut kini harus direlakan menjadi bahan pembuatan properti atau paling tragis dijadikan kayu bakar. Jika ingin melihat masalah lain adalah semakin menyusutnya luas area persawahan. Permasalahan ini muncul disebabkan pengalih fungsian tanah persawahan yang awalnya ditanami tanaman-tanaman pertanian menjadi ditanami batu bata dan semen.
Masalah-masalah tersebut bisa dikatakan sedikit gambaran dari apa yang saya sebut sebagai “modernisasi alam”. Mari kita sebagai cendekia yang berpengetahuan luas sadarlah tentang kebutuhan alam. Apa yang kurang dari alam kita perbaiki demi keberlangsungan hidup penerus kita nanti.
Cintai alam, sayangi alam, pelihara alam seperti kita merawat diri kita sendiri.
Ditulis oleh : Nurul Hidayati
0 Komentar
Silakan berkomentar, komentar yang tidak sesuai dengan postingan akan di hapus.