Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo kali ini dilaksanakan pada tangal 6-9 Januari
2017 di Desa Beji Kecamatan Tulung, Klaten. Mengusung Tema “Rekonstruksi
Paradigma Abu-Abu Kader Ikatan” diharapkan dapat kembali membangun persepsi dan
paradigma kader-kader IMM Ki Bagus Hadikusumo yang sempat layu. Persiapan DAD
kali ini tidak sematang kegiatan-kegiatan sebelumnya, namun Alhamdulillah
pelaksanaan kegiatan ini berjalan sesuai yang diharapkan, karena banyaknya
bantuan baik dari Korps Instruktur maupun Pimpinan Cabang IMM Kota Surakarta.
Darul Arqam Dasar dibuka di Masjid
Al-Hikmah dan dilanjut dengan Stadium General yang diisi oleh salah satu demisioner
IMM Ki Bagus Hadikusumo, IMMawati Rafika Rahmawati. Pada kesempatan tersebut, IMMawati Rafika sedikit banyak
menceritakan sejarah berdirinya IMM di UNS. “Dengan mengetahui sejarah
berdirinya suatu ikatan, para kader akan merasa memiliki Ikatan tersebut serta
dapat meningkatkan kadar militansinya.” Tutur IMMawati Rafika.
Pemberangkatan peserta sempat mengalami
kendala karena banyaknya hambatan di jalan, mulai ban bocor, ketinggalan dengan
rombongan, kehabisan bahan bakar dll, hal ini membuat kedatangan peserta tidak
sesuai dengan yang dijadwalkan. Hari pertama DAD dimulai dengan materi-materi
ringan dengan dipandu para perangkat DAD. Ada IMMawan Wawan sebagai MOT,
IMMawan Mubarok sebagai vice MOT, IMMawan Taufik sebagai IOT dan IMMawati Sulis
sebagai vice IOT.
Materi dihari-hari berikutnya sangat
menarik, karena DAD ini semacam pelatihan paket lengkap sebelum masuk pimpinan
komisariat. Dimulai dari Al-Islam dan Ke-Muhammadiyah-an, Ke-IMM-an, komunikasi
media, gender , gerakan mahasiswa hingga bagaimana cara setting Aksi di jalan.
Semua materi-materi tersebut hanya bisa diterima ketika ada keikhlasan hati
sejak awal mengikuti kegiatan ini. DAD melatih cara menahan diri, mengokohkan
kebersamaan dan kesederhanaan baik peserta maupun panitia, namun yang paling
penting peserta dituntut untuk loading
dalam berfikir.
Suka duka DAD telah banyak dirasakan peserta
maupun panitia. Dan yang paling berkesan tentu saja ketika malam ikrar janji
dan penyematan pin IMM sebagai simbol bahwa peserta DAD sudah melaksanakan
seluruh prosesi pelatihan ini dan kembali diserahkan kepada pimpinan
komisariat. Sangat sakral momen-momen tersebut, penyematan dilaksanakan di
sepertiga malam terakhir dan semua orang-orang di pimpinan komisariat Ki Bagus turut
serta menyelamati kader-kadernya, termasuk IMMawan Agus, ketua umum periode
sebelumnya, sehingga penulis yakin mental peserta saat itu semakin mantap
dibandingkan sebelum DAD.
Sebagai kegiatan dihari terkahir, peserta
dan panitia saling bahu membahu membersihkan sampah di desa Beji, sebagai
bentuk terima kasih karena telah diterima dengan baik oleh warga setempat. Dan
yang terakhir, kegiatan DAD ditutup dengan memasak bersama antara peserta dan
panitia.
Semoga berkah rahmat Ilahi selalu melimpahi perjuangan
kami. Aaminn.
Surakarta 6-9 Januari 2017
Oleh : Yopi Adi Firmanda
0 Komentar
Silakan berkomentar, komentar yang tidak sesuai dengan postingan akan di hapus.